Senin, 05 November 2012

ekonomi koperasi tugas 3

1. evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi anggota:
a. efek-efek ekonomis koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana(simpana-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dala kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
1. jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
2. pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang diperolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

b. efek harga dan efek biaya
Partisipasi anggota menetukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat parisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

c. analisis hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.

d. penyajian dan analisis neraca pelayanan
Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu disesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
1.adanya tekanan persaingan dari organisasi lain(terutama organisasi non koperasi).
2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.

2. evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi perusahaan:
a. efisiensi perusahaan koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang di landasi dengan kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
- Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
- Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu : 1. Manfaat ekonomi langsung (MEL) MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya. 2. Manfaat ekonomi tidak langsung (METL) METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota. 3. Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA • Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi: 1. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota 2. Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha. b. efektifitas koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
c. produktivitas koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :
PPK = S H U X 100%
Modal koperasi
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 118,432,448
= Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.
RENTABILITAS KOPERASI
Untuk mengukur tingkat rentabilitas koperasi KSU SIDI maka digunakan rumus perhitungan sebagai berukut:
Rentabilitas = S H U X 100%
AKTIVA USAHA
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 518,428,769
Rp. 19.79 %
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa setiap Rp.100,- aktiva usaha mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebesar Rp.19.79,-. Hal ini berarti koperasi KSU SIDI Sanur mampu mengembangkan usahanya dengan baik kea rah yang meningkat.

d. analisis laporan koperasi
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.


sumber :
buku "ekonomi koperasi", Hendar dan Kusnadi 1999, penerbit FEUI
buku "koperasi, teori dan praktek", Arifin Sitio dan Halomoan Tamba 2001, penerbit erlangga
google.com



nama : Septy Farida Lestari l NPM : 18210174
kelas : 3EA10

tugas sofskill

Konsep Pemasaran, Perilaku Konsumen dan Bauran Pemasaran

# Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barng yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk mrnjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar denga barang/jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (marketing)
Adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Philip Kotler & Amstrong
Adalah sebagai suatu proses soial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal-balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. W. Stanton
Adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang/jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

# 3 Hal Penting dalam Proses Pemasaran
Sering kali ketika seorang pebisnis hendak melakukan proses pemasaran produk atau jasa sebagai bagian dari marketing strategi, yang pertama kali terbayang biasanya ada dua hal. Pertama, mereka selalu mengatakan bahwa mereka tidak punya cukup anggaran atau dana promosi yang tersedia terbatas. Dan kedua, bagaimana agar promosi yang dilakukan bisa cukup mengena walau dana yang tersedia terbatas.
Kedua hal ini tidak salah. Namun ada langkah penting dalam proses marketing yang perlu diingat dan dilakukan. Langkah ini merupakan bagian awal yang sangat mendasar saat seorang pebisnis hendak melakukan proses pemasaran.
Apakah itu?

3 Langkah Proses Pemasaran
1) Tentukan target market
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk memasarkan adalah menetapkan target market. Siapa yang menjadi sasaran produk atau jasa anda. Ketahui apa saja kebutuhan dan keinginan target pasar anda.
Boleh saja misalnya anda mengarahkan pada beberapa kelompok target market. Namun perlu diingat, setiap marketing yang sukses harus fokus pada target yang dituju. Fokus pilih sebuah target market pada satu waktu.
Dari sekelompok target market tersebut, temukan juga orang-orang yang punya hasrat lebih pada produk anda. Sebab pada merekalah anda bisa menjual lebih sering dan lebih banyak.
2) Berikan penawaran
Langkah kedua pada proses pemasaran adalah penawaran. Pada target market tersebut, sampaikan penawaran anda. Bukan sekedar penawaran biasa, tapi penawaran yang menarik. Dan yang perlu diingat juga yang anda jual sebetulnya adalah nilai manfaatnya.
Misalnya anda anda berjualan jam tangan. Keliru BESAR kalau anda katakan anda berjualan jam tangan. Sebab yang orang beli bukan jam tangan. Orang membeli ketepatan waktu, kenyamanan saat dipakai, keren, trendy dan fashionable.
Mengerti kan?
Agar penawaran anda selalu berhasil, buat penawaran yang tak bisa ditolak. Mainkan bahasa marketing anda secara maksimal. Arahkan pada target market anda. Sebab itulah mengenali target market anda dengan baik amat penting.
3) Media yang dipakai
Langkah ketiga dalam proses pemasaran adalah penting memperhatikan media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan anda. Kebanyakan orang yang kurang mengerti marketing biasanya akan langsung “melompat” ke bagian ketiga ini. Apa akibatnya?
Akibatnya pemasaran yang mereka lakukan menjadi kurang efektif karena tak tahu siapa yang disasar dan bagaimana memberikan penawaran yang hebat. Karena itu lakukan terlebih dulu dua hal dalam proses pemasaran sebelumnya.
Lalu media apa sebaiknya dipakai? Cari media yang paling efektif untuk menjangkau mereka. Kalau target market anda adalah orang-orang di sekitar rumah anda yang mungkin masih jarang menggunakan internet, tentunya media yang lebih efektif adalah dengan bertatap muka langsung atau dengan selebaran.
Tapi kalau target market anda sudah lebih luas lagi, anda bisa pilih media lainnya, bisa media cetak, radio, televisi, atau internet. Intinya, cari media yang paling mudah untuk menjangkau mereka agar pesan yang ingin anda sampaikan dapat diterima target market.


# Konsep Pemasaran
Dalam pemasaran terdapat 6 konsep yang merupakan sadar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :
a. Konsep produksi
Bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemenadalah memprodukssi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
b. Konsep Produk
Bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri yang terbaik.
c. Konsep Pemasaran Soaial
Bahwa tugas organisasi adalah menetukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan carra yang lebih efektif dan efisien darpada para pesaing dengan tetap melestarikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
d. Konsep Pemasaran Global
Manajer eksekutif berupaya meahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap dan tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihal yang terlibat dalam perusahaan.

# Perilaku Konsumen
a. Menurut Shiffman & Kanuk (2000)
Adalah “consumer behavior can be defined as the behavior taht customer display in searching for purchasing, using, evaluating and disposing of products, services and ideas they expect will satisfy they needs”.
Yang berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan dan menagbaikan produk/jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan.
b. Menurut Ebert & Griffin (1995)
Adalah “consumer behavior the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”.
Yang berarti uapay konsumen untuk membuat keputusan tentang suatru produk yang dibeli dan dikonsumsi.

# Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Ada 2 faktor dasar, yaitu :
o Eksternal
Faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategi dan kelompok referensi.
o Internal
Faktor yang meliputi motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar.

# Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran kedalam 4 faktor yang disebut The Four Ps. Keempat bauran pemasaran tsb antara lain :
1. Product (produk)
Adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dibeli/dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, dll.
2. Price (Harga)
Adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, retail price, dll.
3. Place (Tempat)
Adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/ dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi channels, coverage, locations, inventory, dll.
4. Promotion (Promosi)
Adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi atau disebut juga bauran komunikasi pemasaran :
o Advertising yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang/jasa oleh sponsor yang ditunjuk dan mendapat bayaran.
o Sales promotion yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli produk dan jasa.
o Public relations & publicity yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
o Personal selling yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
o Direct marketing yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapat respon dari pelanggan dan calon tertentu yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon dan alat penghubung non personal lain.






Sumber :
http://www.jokosusilo.com/2012/06/10/3-hal-penting-dalam-proses-pemasaran/
http://majidbz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran.html
http://hinamika09.blogspot.com/2009/03/konsep-perilakukonsumen.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.html

tugas sofskill

Macam-Macam Strategi Pemasaran

  1. Afilliate Marketing : Teknik ini lebih agresif untuk mempromosikan bisnis atau produk anda. Sistim Afiliasi pemasaran memmanfaatkan afiliasi atau perantara untuk mempromosikan produk atau jasa anda dengan imbalan komisi.
  2. Blog Marketing : Banyak pengusaha mengambil blog marketing karena cara ini membantu menargetkan traffic atau pengunjung ke situs Web mereka. Dalam blog marketing, Anda bisa mempromosikan produk atau jasa anda melalui dunia blogging , para blogger akan menulis review produk dan memasang link situs Anda sehingga pembaca dapat memiliki akses langsung dan mudah ke situs utama Anda.
  3.  Display Advertising : Dalam metode ini, Anda meletakkan banner Anda ke situs-situs yang sering dikunjungi oleh target pasar Anda. Di antaranya termasuk situs sosial bookmark, situs jaringan sosial, situs penerbitan dan forum.
  4. Email Marketing : Strategi pemasaran ini sangat baik bagi mereka yang ingin mendapatkan akses instan ke kotak surat pelanggan potensial ‘. Email pemasaran, adalah daftar email yang solid dan potensial yang bisa anda dapatkan dari pihak ketiga atau dari pengunjung yang dengan suka rela memasukan alamat email mereka ke dalam website anda melaui kotak menu yang telah anda sediakan ( pop up ) cara ini dapat menghasilkan hasil yang besar dalam penjualan bisnis Anda dan meningkatkan keuntungan.
  5. Network Marketing : Metode ini juga dikenal sebagai multi-level marketing, pastikan bahwa pendapatan bisnis Anda terdiri dari sekitar 60 -70 persen penjualan produk dan tidak banyak bergantung pada biaya keanggotaan serta biaya untuk bahan promosi atau sampel. Banyak perusahaan biasanya gagal karena mereka hanya mencari anggota sebanyak banyaknya tanpa melakukan penjualan produk. Anda harus sangat teliti dalam jenis program ini.
  6.  Search Engine Marketing : Pengusaha online yang ingin membuat situs mereka sangat terkenal dapat menggunakan teknik pemasaran ini. Search Engine Marketing menggabungkan SEO yang dapat anda lakukan sendiri serta dengan cara berbayar seperti Google Adword. Melalui Search Engine Marketing, situs Anda akan tampil di bagian atas mesin pencari sesuai dengan keyword yang anda target.
  7.  Viral Marketing : Metode ini menggunakan jaringan sosial dalam mengirim pesan ke pelanggan potensial yang dapat disampaikan ke pengguna online lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyebarkan pesan suara atau email, atau iklan-kata dari mulut ke mulut.cara ini sangat cepat menyebar bagaikan menyebarnya sebuah virus.

sumber : http://iilhaam.blogspot.com/2011/04/macam-macam-strategi-pemasaran.html




TUGAS SOFSKILL PERILAKU KONSUMEN




Untuk memenangkan persaingan di pasar, perusahaan sudah seharusnya senantiasa berusaha memberikan tingkat layanan yang prima kepada para pelanggannya. Memiliki banyak pelanggan yang puas adalah awal dari keberhasilan perusahaan, karena pelanggan yang puas kemungkinan besar akan menjadi pelanggan yang loyal. Pelanggan yang loyal diharapkan akan datang untuk melakukan pembelian ulang (repeat purchase) di perusahaan yang sama. Pelanggan yang loyal biasanya juga aktif melakukan promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) kepada orang orang di sekitarnya, sehingga berita mengenai produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan cepat menyebar ke banyak orang. Anda tentunya masih ingat fenomena populernya film Ayat-Ayat Cinta beberapa bulan yang lalu. Sebagian besar orang menonton film tersebut karena ajakan dan cerita dari orang orang terdekatnya yang lebih dahulu telah menonton film tersebut. Tanpa iklan dan kegiatan promosi yang berlebihan, film AAC suskses mengiring hampir semua lapisan masyarakat (anak-anak, remaja, ibu umah tangga, pelajar dan mahasiswa, pejabat negara, duta besar negara sahabat, bahkan hingga presiden dan wakil presiden) untuk datang berbondong-bondong ke bioskop menonton film tersebut.

Namun demikian, karena iklim kompetisi yang semakin ketat, di mana semua perusahaan berusaha dengan berbagai macam cara untuk memberikan layanan terbaiknya sehingga dapata memenangkan plihan pelanggan, maka strategi perusahaan untuk setiap saat dapat menciptakan kepuasaan pelanggan, dirasakan tidak memadai dan bahkan tidak realitas lagi. Strategi yang bersandar pada kekuatan word of mouth dari para pelanggan loyal juga bukannya tanpa risiko. Sekali saja ada kegagalan (service fuilure) yang dialami oleh pelanggan, boleh jadi word of mouth yang menyebar dimasyarakat adalah yang negatif sifatnya. Strategi penciptaan kepuasaan pelanggan dan strategi word of mouth ini dapat dikelompokkan ke dalam pendekatan ofensif. Oleh karena pendekatan ofensif tidak memadai lagi, maka perusahaan harus menemukan pendekatan lain agar pelanggan “terkunci” sehingga tidak mudah berpindah ke perusahaan lain. Pendekatan jenis kedua ini lebih defensif sifatnya, karena fokusnya adalah pada mempertahankan pelanggan yang sudah didapat oleh perusahaan (retensi).


Sebagai ilustrasi, saat ini perusahaan-perusahaan penyedia jaringan telepon seluler baik sistem GSM maupun CDMA berlomba-lomba untuk memberikan tarif percakapan yang termurah kepada pelanggannya. Kalau seorang pelanggan puas dengan pelayanan dan tafrif operator tertentu, sudah tentu kecil kemungkinan pelanggan tersebut akan tergiur untuk pindah ke operator yang lain. Masalahnya adalah bagaimana jika seorang pelanggan sebenarnya tidak terlalu puas dengan layanan suatu operator (misalnya: sinyal sering hilang, call drop, tarif SMSnya mahal, layanan petugas call center tidak ramah, dan lain-lain), apakah pelanggan tersebut pasti segera mengambil keputusan untuk pindah ke operator lain? Ternyata keputusannya tidak semudah itu bukan? Terutama jika pelanggan tersebut adalah pelanggan pascabayar yang sudah memakai nomor seluler keluaran operator tersebut beberapa tahun. Ada hal-hal lain yang harus “dibayar” oleh pelanggan yang pindah ke operator lain, antara lain adalah kerepotan yang dihadapi untuk memberitahukan nomor yang baru kepada rekan-rekan, mitra bisnis, sanak saudara, dan lain-lain. Berpindah ke operator baru pun tetap mengandung resiko, karena bisa saja dengan traffic komunikasi yang semakin tinggi saat ini tetapi tidak dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas jaringan yang memadai, masalah yang sama juga akan dihadapi oleh pelanggan. Biaya lain-lain dan risiko inilah yang dalam literatur bisnis kerap disebut sebagai biaya beralih (switching costs). Bagaimana perusahaan dapat menerapkan strategi biaya berpindah untuk menahan para pelanggannya agar tidak mudah berpindah ke kompetitor?

Sedikitnya ada 5 cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam menerapkan strategi biaya berpindah. (1) meningkatkan pengetahuan produk (product knowledge) kepada para pelanggannya. Perusahaan harus menyadari bahwa peningkatan product knowledge tidak saja perlu untuk para tenaga penjual (sales people) mereka, tetapi juga perlu dlakukan untuk para pelanggan. Product knowledge penting untuk pelanggan karena semakin pelanggan mengerti dan familiar dengan berbagai produk dan layanan perusahaan (termasuk rencana peluncuran produk baru, jika memang memungkinkan) maka diharapkan pelanggan lebih memiliki kedekatan emosional dengan perusahaan, sehingga tidak mudah berpindah. (2) mengintegrasikan proses perusahaan dengan pelanggan. Banyak perusahaan perbankan yang saat ini menawarkan kemudahan transaksi melalui telepon, internet, dan lain-lain. Pelanggan harus melakukan registrasi terlebih dulu, verifikasi, sebelum layanan ini dapat diaktivasi, jadi ada prosedur yang harus dilalui pelanggan. Pada dasarnya dengan phone banking ataupun e-banking, perusahaan berusaha mengitegrasikan proses bisnisnya dengan proses bisnis pelanggan. Pelanggan yang sudah terbiasa mendapatkan kemudahan layanan di dalam proses bisnisnya, akan berpikir dua kali jika ingin berpindah, karena berarti ia harus mengulang lagi prosedur registrasi dan lain-lain yang cukup merepotkan dengan perusahaan yang baru. (3) Meluncurkan program loyalty. Perusahaan penerbangan sejak lama menerapkan sistem point reward bagi para penumpang setianya, dalam bentuk frequent flyer. Dengan sistem ini, pelanggan akan berusaha terus mengumpulkan point untuk dapat ditukar dengan hadiah hadiah yang disediakan perusahaan. Sekarang ini banyak toko ritel yang sudah menerapkan hal yang sama dalam bentuk kartu belanja, kartu diskon, kartu anggota, dan lain lain. Dengan taktik ini, pelanggan akan merasa “rugi” jika harus mengorbankan pointnya, jika ia berpindah ke perusahaan lain. (4) Menciptakan komunitas pelanggan. Taktik yang terakhir ini dilakukan agar pelanggan merasa tidak “kesepian”. Contohnya adalah komunitas pengguna motor besar merek terkenal., komunitas pengguna merek handset tertentu, dan lain-lain. Perusahaan dapat aktif menciptakan komunitas dimana ia merasa senasib sepenanggungan dengan pelanggan-pelanggan lainnya, akan merasa enggan berpindah ke perusahaan lain. (5) Menjadi one stop shop atau setidaknya bagian dari sebuah sistem one stop shop. Pada dasarnya pelanggan ingin menyederhanakan proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhannya. Selama berbagai kebutuhannya dapat dipenuhi oleh satu perusahaan, maka pelanggan akan enggan untuk berpindah ke perusahaan lain. Misalnya saja sebuah salon kecantikan yang mampu menyediakan layanan prima dari mulai cuci rambut, potong rambut, konsultasi kecantikan, perawatan muka, menicure, pedicure, dan lain lain adalah sebuah one stop shop yang berpotensi mengikat pelanggannya, dibandingkan jika salon tersebut hanya dapat memberikan layanan potong dan cuci rambut saja misalnya. Bengkel mobil, pusat perbelanjaan, perbankan, juga bisa menerapkan prinsip yang sama. Kalaupun sebuah perusahaan tidak dalam posisi untuk mampu menjadi one stop shop, perusahaan tersebut dapat beraliansi dan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membentuk sebuah sistem one stop shop.



Dengan berbagai taktik perusahaan untuk mengunci pelanggan seperti uraian di atas, maka dari sudut pandang pelanggan, jangan sampai kita “terperangkap” pada perusahaan yang menetapkan biaya beralih sangat tinggi dan tidak rasional karena berarti ketergantungan kita pada perusahaan tersebut menjadi sangat besar. Akan repot jika di kemudian hari kita ingin berpindah ke perusahaan lain disebabkan karena satu dan lain hal. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, kiat menahan pelanggan dengan menerapkan biaya beralih harus tetap dilakukan dengan cermat.
Penetapan biaya beralih harus diseimbangkan dengan usaha terus menerus dalam menciptkan kepuasaan pelanggan. Pendekatan ofensif harus tetap diseimbangkan dengan pendekatan defensif. Outcome yang diharapkan dari perpaduan kedua pendekatan ini adalah terciptanya pelanggan yang puas, yang mau datang kembali., yang aktif sukarela menyebarkan berita baik mengenai layanan perusahaan kepada orang lain, dan yang cenderung enggan untuk berpindah ke perusahaan pesaing.



Sumber : Rizal Asnan Furinto, Marketing Reloaded

Inovasi atau speed market

Bagi sebagian kalangan pelaku usaha, inovasi menjadi ‘panglima’ dalam menjalankan usaha atau bisnisnya. Slogan inovasi menjadi moto yang terpampang dan dijadikan penyemangat (spirit) dalam menjalankan kegiatan usaha. Dalam terminologi bisnis, inovasi merupakan proses penciptaan ide-ide kreatif untuk mengoptimalkan peluang yang diperoleh. Beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk menjadi juri pada sebuah kompetisi bisnis mahasiswa. Sangat menarik dan banyak ide-ide kreatif yang muncul pada kompetisi tersebut. Namun persoalannya adalah teman-teman mahasiswa kadang terlalu sibuk dengan proses kreasinya dan melupakan persoalan optimalisasi peluang bisnisnya. Bahkan karena terlalu kreatif, penemuan produk baru yang sama sekali belum ada di pasaran dan menjadi sesuatu unik yang mereka perlihatkan. Tentunya kreatif dan invensi (penemuan) memang sesuatu yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Akan tetapi, yang perlu dicatat bahwa kedua proses tersebut seyogyanya berada dalam koridor bisnis yang profitable, applicable, workable, dan tentunya menjadi kata kunci keunggulan bersain. Dalam kompetisi bisnis tersebut, istilah inovasi, kreatif, dan invensi menjadi istilah yang kadang disamakan oleh sebagian peserta. Dibawah ini pembahasan mengenai ketiga istilah tersebut.

Dalam terminologi bisnis, inovasi tentunya berbeda dengan istilah kreasi atau invensi. Apa yang membedakannya? Kreasi merupakan perwakilan dari proses berpikir, sedangkan invensi merupakan perwakilan dari discovery yang tidak memerhatikan apakah layak atau tidak menjadi bisnis. Sedangkan inovasi merupakan kombinasi dari proses kreasi, dan bisa saja inovasi merupakan invensi yang bernilai bisnis atau layak untuk dikomersilkan. Proses kreatif dan invensi pada kegiatan bisnis tidaklah cukup tanpa disertai dengan kemampuan berbisnis, sehingga kedua luaran dari proses tersebut dapat diubah menjadi peluang bisnis. Sampai disini mungkin sebagian anda akan mulai memahami perbedaan ketiga istilah tersebut. Apa yang menjadi masalahnya kemudian? Seperti yang telah dipaparkan di awal tulisan, inovasi selalu menjadi kata kunci bagi sebagian pelaku bisnis di mana saja, namun proses inovasi selalu dihadapkan pada kecepatan untuk masuk kepasar. Hampir sebagian hasil penelitian memperlihatkan terjadi trade off antara inovasi dan speed to market. Penjelasan sederhananya yakni proses inovasi kadang memerlukan waktu yang tidak sebentar bahkan bisa cukup lama sehingga strategi inovasi kadang mengabaikan kecepatan untuk masuk ke pasar. Sebaliknya speed to market merupakan strategi yang berusaha memanfaatkan peluang baik melalui proses kreasi atau invensi ataupun hanya sekedar memenuhi apa yang diperlukan pasar. Tentunya strategi ini tidak terlalu memerhatikan proses inovasi secara penuh. Anda mungkin bertanya tanya, mana yang lebih baik dari keduannya? Apakah inovasi atau speed to market?

Kedua strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, terlalu mendewakan inovasi juga adalah tindakan yang kurang bijak secara bisnis karena inovasi tidak sekedar menwarkan keunikan atau novelty tapi juga business soundly based. Artinya inovasi memerlukan kejelian dalam mengamati kondisi pasar yang sangat dinamis serta mengedepankan aspek pencapaian kinerja yang superior baik profit, pangsa pasar, maupun kepuasaan pelanggan. Tidak semua produk yang menggunakan strategi inovasi kemudian berhasil di pasar, contoh : tara nasiku, pupuk urea berbentuk tablet, aqua splash, atau cerita bagaimana produk-produk GM yang dicekoki oleh produk jepan, atau bagaimana Xerox yang dipencundangi Canon, IBM yang kerepotan dengan ulah Microsoft dan Intel, dan banyak lagi. Berbagai produk tersebut sangat mengedepankan inovasi namun mengabaikan speed to market sehingga memberi ruang bagi pemain lain untuk masuk. Namun tidak demikian dengan semuan produk yang mengedepankan strategi speed to market berhasil di pasar, contoh: kisah search engine “Wandex” yang merupakan mesin pencari pertama dan kemudian lenyap, atau bagaimana Google menjadi momok bagi mesin pencari yang muncul lebih awal seperti : Lycos. Alta Vista, Hotbot, dan lain-lain. Apa yang bisa dipetik dari fenomena tersebut adalah bahwa hanya sekedar inovasi atau lebih cepat masuk ke pasar adalah tidak cukup. Pelaku usaha perlu melakukan kombinasi dari keduannya sehingga aspek inovasi memang sesuatu yang penting namun tetap mempertimbangkan bagaimana untuk masuk ke pasar secara cepat. Bagaimana caranya? Mulailah dengan membangun market sense capability, perkuat basis R&D, kenali pasar anda, sehingga anda dapat menawarkan produk/ jasa dnegan lebih cepat(faster), lebih baik (better) dapat diterima (acceptable), unik (unique) dan tentunya menguntungkan (profitable).


Sumber : Rizal Asnan Furinto, Marketing Reloaded


Pengertian Pemasaran (Marketing)

Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan pendapat dari beberapa pengertian berikut :

Kotler (1985 : 15), mengemukakan bahwa pengertian pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan manusia melalui proses pertukaran.
Marwan (1991 : 15), menjelaskan bahwa pemasaran adalah usaha yang terpadu untuk merencanakan strategi yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Menurut Musrid (1997 : 26), menjelaskan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (2002 : 34), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Dengan demikian maka dapatlah dikatakan bahwa segala tindakan yang berhubungan dengan pendapatan harga, kebijakan distribusi, kegiatan promosi, dan kegiatan menjual produk pada konsumen yang merupakan elemen dalam pemasaran.
Philip Kotler (1993 : 3), konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pada pemberian keputusan yang diinginkan dengan lebih efektif dari pada pesaing.
Dengan demikian maka konsep pemasaran mencangkup pola dasar berorientasi pada pelanggang. Pasar yang terkoordinir ditujukan untuk memperoleh profit dalam memuaskan konsumen. Konsep pemasaran merupakan langkah sangat maju dalam kegiatan pemasaran untuk memberikan perhatian serta kepuasan konsumen. Hal ini merupakan falsafah bisnis bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam memenuhi syarat pemenuhan kebutuhan konsumen.
Menurut Basu Swastha (2000 : 17), konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dapat diketahui bahwa defenisi di atas, dalam kegiatan pemasaran terdapat dua pihak yang saling membutuhkan dan saling melayani antara satu sama lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan. Kedua macam tersebut dipertemukan dengan cara mengadakan pertukaran. (Kotler (1984 : 7) mengemukakan lima syarat sehingga pertukaran dapat terjadi adalah sebagai berikut :
  1. Harus terdapat dua belah pihak.
  2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.
  3. Masing-masing pihak mampu mengkomunikasikan dan melepaskannya.
  4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran dari pihak lain.
  5. Masing-masing pihak berpendapat bahwa melakukan pertukaran dengan pihak lain itu tepat dan perlu.
Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya. Konsep pemasaran mengandung arti semua kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungan dengan pasar.

Pemasaran berarti bekerja untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Defenisi pemasaran adalah semua kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya melalui proses pertukaran, proses pertukaran melibatkan kerja penjual yang harus mencari pembeli, menemukan dan memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat dan menentukan harga yang tepat. Pemasaran adalah seorang karyawan yang terlibat dalam kegiatan pemasaran yaitu mencari informasi, menganalisis, merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi secara terus menerus kegiatan tersebut. Berikut ini penulis pengutip defenisi marketing oleh Alex S. Nitisetimo (1990 : 77) mengemukakan bahwa marketing adalah semua kegiatan efektivitas untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan produsen.

Dengan memperhatikan defenisi tersebut, maka dapat diketahui bahwa kegiatan marketing itu adalah semua kegiatan yang turut memperlancar pemindahan barang sampai ke konsumen.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2069503-pengertian-pemasaran-marketing/#ixzz28IlMRzzN